Prodi Biologi Gelar Workshop dan Pelatihan Hidroponik


[Kamis/11-02-2020], Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengadakan pelatihan hidroponik bagi Alumni dan Asisten Laboratorium yang berlangsung selama 1 hari di Fakultas setempat. Workshop diadakan di ruang 012 08 FST dan pelatihan di Kebun Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry. 

Kegiatan ini mengundang pemateri Bapak Benni, SP yang berprofesi sebagai Mantri Tani di di Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar. Beliau juga seorang praktisi hidroponik sekaligus sebagai ketua umum Petani Millenial Aceh. Dalam hal ini, beliau sering mengajak dan melakukan sosialisasi kepada anak-anak muda Aceh untuk terjun dalaam dunia pertanian modern dan praktis khususnya hidroponik.

Tujuan dilakukan workshop dan pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan dalam bercocok tanam dengan metode hidroponik. Sehingga dapat memberikan motivasi dan semangat kepada generasi muda khususnya Asisten Laboratorium dan Alumni Program Studi Biologi. Sehingga ketika terjun ke lapangan nantinya dapat menerapkan pengetahuan dan pengalamannya baik dalam bentuk wirausaha mandiri ataupun edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dosen dan Staff Program Studi Biologi.

Ketua Prodi Biologi Ibu Lina Rahmawati, M.Si dalam sambutannya mengatakan “kegiatan ini menjadi sarana edukasi serta kedepannya menjadi peluang bagi mahasiswa ataupun alumni untuk berwirausaha”. Ini merupakan langkah Program Studi Biologi untuk mewujudkan alumni yang mampu berwirausaha (bioentrepreneurship) nantinya.

 

Gambar 1. Workshop Hidroponik

Dalam kegiatan ini, Bapak Benni Baihaqi selaku narasumber utama memberikan kegiatan workshop berupa materi dasar hidroponik, model-model hidroponik, produk hidroponik, serta sharing pengalaman dan keberhasilan yang telah dicapai dalam budidaya hidroponik. Peserta yang mengikuti sangat antusias dan menarik perhatian karena ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan oleh Program Studi Biologi. 

Selain workshop, peserta juga dibekali dengan pelatihan secara langsung di Kebun Biologi Fakultas Sains dan Teknologi. Hal yang diajarkan berupa pengenalan alat dan bahan-bahan untuk praktik hidroponik, cara penyemaian benih, pemindahan benih, memberi nutrisi, dan cara mengukur pH dan TDS pada penampung air/nutrisi.

Gambar 2. Pengenalan Alat dan Bahan Hidroponik

Teknik penyemaian benih sayuran (selada, sawi hijau, sawi merah, dan pakchoi) dilakukan dengan menggunakan media rockwool (produk mineral ringan yang terbuat dari bahan bebatuan) dan diletakkan di nampan/talam. Setelah benih tumbuh, media rockwool dipindahkan ke netpot (wadah media tanam) dan diletakkan di lubang tanam pada empat instalasi pipa hidroponik. Selain itu, Pak Benny juga mempraktikkan cara membuat nutrisi yang terdiri dari nutrisi A dan B. Nutrisi ini dicampur dengan air bersih dengan takaran tertentu, dan sangat tidak dianjurkan nutrisi A dan B ini dicampur sebelum pemindahan dalam bak penampung karena akan menyebabkan pengendapan. Tetapi, nutrisi ini dicampur dalam bak air penampung satu per satu di instalasi hidroponik. Nutrisi ini akan mengaliri ke media tanam netpot pada masing-masing instalasi hidroponik untuk memberikan nutrisi pada tanaman.

Gambar 3. Penyemaian Benih pada Media Rockwool

Selanjutnya, dilakukan pengukuran pH dan TDS pada media tampung air/nutrisi. pH merupakan derajat keasaman untuk menyatakan tingkat asam dan basa suatu larutan. Sedangkn TDS merupakan indikator dari jumlah zat atau partikel tertentu baik berupa senyawa organik maupun non organik. “pH air yang bagus untuk tanaman hidroponik berada pada kisaran netral 6 atau 7, sedangkan ukuran TDS yang baik untuk sumber air/nutrisi hidroponik adalah sekitar 1000 ppm” jelas Benny.

Gambar 4. Pemberian Nutrisi dan Pengukuran TDS dan pH Air

Di akhir kegiatan ini, Pak Benny menjelaskan bagaimana cara merawat dan menjaga tanaman yang telah kita tanam pada instalasi hidroponik “Kalau kita sudah melakukan penyemaian dan pemberian nutrisi pada bibit tanaman, tinggal kita menjaga tanaman ini agar terhindar dari hama, jumlah air dan nutrisi yang cukup, pH air dan suhu ruangan juga perlu diperhatikan karena akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman”. Hama serangga biasanya hinggap di balik daun tanaman ini, dilakukan pemeriksaan secara rutin dan dipindahkan keluar. Sebaiknya dilakukan piket untuk menjaga dan merawat tanaman ini agar terjaga dan terawat sehingga menghasilkan tanaman yang segar dan berkualitas nantiny, pungkasnya.

Gambar 5. Pemindahan Benih ke media Netpot pada instalasi Hidroponik

Setelah workshop dan pelatihan ini dilakukan, harapan Program Studi Biologi adalah melahirkan kaderisasi ataupun praktisi hidroponik nantinya. Sehingga dapat memberikan edukasi dan pengalaman pada generasi dibawahnya. 

[Laporan: Firman Rija A]

Tidak ada komentar