Prodi Biologi Adakan Seminar Tentang Konservasi Sumber Daya Alam di Era Revolusi 4.0
Program Studi Biologi mengadakan acara
Seminar Nasional tentang konservasi yang bertema “Peran dan Tantangan
Konservasi Sumber Daya Alam di Era Revolusi 4.0” yang dilaksanakan di Aula
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry, Selasa (17/10/2019).
Acara tersebut diisi oleh tiga Narasumber yaitu Prof. Drh. Ni Wayan Kurniani
Karja, MP.Ph.D (IPB University), Dr. Drh. Chairun Nisa’ M.Si, PAVet (IPB
University), dan Muliari, S.Kel., M.Si (Universitas Al-Muslim Bireuen), dan
dipandu oleh moderator Feizia Huslina, M.Sc (UIN Ar-Raniry). Peserta seminar ini
dihadiri oleh 130 peserta yang terdiri dari unsur dosen, staff, dan mahasiswa
biologi dari beberapa kampus di Aceh.
Ketua panitia Ilham Zulfahmi, M.Si dalam
laporannya mengatakan yang bahwa seminar nasional ini diadakan selain sebagai
agenda rutin Program Studi Biologi juga karena adanya kolaborasi riset antara
UIN Ar-Raniry, Universitas Al-Muslim dan IPB University. Ke depan, juga akan
dilakukan riset kolaboratif yang lebih luas dengan UGM Yogyakarta dan UNHAS
Makassar. Adapun terkait tema dipilih tema konservasi sumber daya alam, karena
adanya berbagai isu konservasi yang sedang hangat dibicarakan. Di samping itu,
investasi juga tidak bisa di kesampingkan dan konservasi juga harus menjadi
garda terdepan. Ilham juga mengatakan, peran mahasiswa dalam upaya membela
konservasi tidak hanya dilakukan dalam bentuk unjuk rasa tetapi juga
menghasilkan riset dan inovasi dalam melakukan upaya konservasi.
Laporan Ketua Panitia |
Ketua Program Studi Biologi Lina
Rahmawati, M.Si dalam sambutannya mengatakan Aceh memiliki area konservasi yang
sangat luas, Kita punya “Hutan Leuser” yang merupakan kawasan konservasi dengan
berbagai macam biodiversitas didalamnya. Kita punya tanggung jawab yang besar
sebagai generasi milenial Aceh masa depan dalam upaya meneliti dan menjaga
kawasan konservasi. Harapannya, “event-event seminar nasional dapat menambah
ilmu pengetahuan baru dan keterbukaan pemikiran bagi mahasiswa” Tutur Ketua
Prodi Biologi.
Kata Sambutan Ketua Program Studi Biologi |
Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi yang diwakili oleh Wakil Dekan I Khairiah Syahabuddin,
M.HSc.ESL,M.TESOL,Ph.D dengan harapan terlaksananya kegiatan ini dapat
menambahkan wawasan ilmu pengetahuan terutama bagi mahasiswa biologi tentang
konservasi sumber daya alam. Sehingga paparan dari pemateri nantinya betul-betul
diperhatikan, sehingga mahasiswa nantinya tidak hanya memperjuangkan upaya
konservasi dalam bentuk unjuk rasa tetapi juga melakukan upaya riset dan
inovasi bagi dunia konservasi.
Kata Sambutan Sekaligus Pembukaan Oleh Wadek I Sains dan Teknologi |
Dalam kegiatan seminar tersebut, para
pemateri memaparkan tentang peran dan tantangan konservasi sumber daya alam
terutama bagi generasi millenial era revolusi 4.0 sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Narasumber I Prof. Drh. Ni Wayan Kurniani Karja, MP.Ph.D dalam
paparan materi dikutip “konservasi tidak hanya dilakukan di habitatnya baik
secara insitu maupun exsitu, tetapi juga dapat dilakukan
melalui bioteknologi reproduksi” khususnya bagi satwa liar yang populasinya
hampir terancam punah. Adapun kajian atau penelitian untuk melengkapi informasi
biologi dalam upaya mendukung konservasi adalah morfologi, ekologi, perilaku
& adaptasi, formulasi pakan pengganti, serta prilaku reproduksi &
perkawinan. Narasumber II Dr. Drh. Chairun Nisa’ M.Si, PAVet dalam paparan
materinya fokus dalam upaya konservasi trenggiling (Manis javanica) yang terancam punah akibat perburuan dan
perdagangan. Beliau menyarankan materi biodiversity dan konservasi masuk dalam
muatan kurikulum pendidikan formar (SD-Perguruan Tinggi) dan juga informal
termasuk edukasi ke masyarakat. Muliari, S.Kel., M.Si sebagai narasumber III
lebih memaparkan upaya konservasi perairan terutama biota laut. Banyak biota
laut yang juga hampir terancam punah sehingga menjadi perhatian semua pihak.
Tiga Narasumber Seminar Nasional Biologi |
Status sumber daya alam terutama yang
terancam punah telah digolongkan oleh IUCN (International
Union for the Conservation of Nature) dan CITES (Convention on
International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) yang merupakan organisasi dunia
dalam upaya konservasi sumber daya alam. Sehingga hal tersebut memudahkan dalam
upaya konservasi. Dalam kesempatan itu, peserta seminar juga antusias mengikuti
paparan materi oleh ketiga narasumber tersebut.
Author: Firman R.Arhas
Post a Comment